Thursday, July 19, 2018

France Part 3 – Annecy, Tentang Belajar dari Kelalaian..


Annecy adalah kota kecil berjarak sekitar 145 km dari Lyon dan bisa ditempuh dalam 1 jam 20 menit menggunakan bus. Saya putuskan untuk mampir sebentar ke kota ini sebelum menuju Chamonix. Karena keterbatasan waktu, sejak awal saya memang merencanakan untuk hanya melakukan trip setengah hari di Annecy, planning nya adalah saya bisa tiba sepagi mungkin di Annecy, melewatkan sekitar 6 jam di sana, lalu setelahnya berangkat menuju Chamonix. Semuanya oke. Sebelumnya saya sudah beli tiket bus yang akan membawa saya dari Lyon pukul 08.55 pagi, diperkirakan akan tiba di Annecy sekitar pukul 10.15. Saya juga sudah memesan semacam mobil omprengan gitu, yang akan membawa saya dari Annecy ke Chamonix sore harinya sekitar pukul 17.30. Saya lega, the plan was perfect. Tapi kita sering dengar kan, bahwa eksekusi tidak berjalan seindah rencana? Inilah yang terjadi pada trip saya ke Annecy..

Sunday, July 15, 2018

France Part 2 – Lyon, Kota yang Menghangatkan Hati

Selepas 2 hari menjadi Parisian, saya melanjutkan perjalanan ke kota Lyon (katanya dilafalkan sebagai ’Liung’, atau semacam itu). Saya sengaja memilih Lyon mengingat ini adalah salah satu kota besar di Perancis yang posisinya bisa dikatakan cukup dekat ke Chamonix, kota yang menjadi tujuan utama saya melakukan trip ke Perancis. Berangkat dari stasiun bus Paris Gallieni saya tiba di Gare de Lyon–Perrache setelah menempuh perjalanan sekitar 6 jam. Berikut beberapa catatan kecil saya selama di kota ini, we’ll find out soon bagaimana cara Lyon meninggalkan kenangan manis tersendiri bagi saya:
1.  Lyon disebut-sebut sebagai the capital of gastronomy di Perancis, yang artinya kota ini sangat terkenal dengan wisata kuliner nya. Tidak seperti Paris yang tampak sibuk sepanjang hari, menurut saya Lyon tampak tenang dari pagi sampai siang hari. Menjelang sore hari, kota menjadi hidup dengan banyaknya warga yang ke luar rumah dan menghabiskan waktu dengan nongkrong-nongkrong di cafe atau di restoran, berbincang hangat dengan keluarga dan teman, ataupun sekedar mengajak anjing jalan-jalan. Perpaduan antara ramai namun menenangkan, mungkin itulah kesan yang ditunjukkan Lyon pada saya.


Saturday, July 14, 2018

France Part 1 - Paris, The City of Pastries


People said that there is no city screaming ‘France’ louder than Paris. Artinya kalau mau mengunjungi Perancis, maka kota Paris ga boleh dilewatkan. Saking iconic nya ini kota, saya pun ingin merasakan hype nya Paris dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai persinggahan pertama, meskipun sebenarnya Paris bukan lah alasan utama saya melakukan trip ke Perancis. Beberapa hal berkesan yang saya alami saat di Paris:

1. Di awal-awal kedatangan, saya merasa kagok berkomunikasi dengan orang-orang lokal. Berbeda dengan di Denmark, di Perancis sepertinya skill berbahasa Perancis menjadi sangat penting mengingat orang-orangnya sangat mencintai bahasa asli mereka. Tidak jarang, hal-hal simple dalam bahasa inggris yang saya tanyakan pada petugas penjaga stasiun dijawab dengan bahasa lokal. Alhasil saya kadang hanya menerka kira-kira apa ya maksud mereka. Nasib saya yang ga punya basic bahasa Perancis sama sekali hehe. 

                                                                     (Eiffel Tower)

Sunday, May 20, 2018

Berpuasa di Eropa


Ini adalah pengalaman pertama saya menjalankan puasa di luar Indonesia. Setelah sampai di Denmark dan bertemu beberapa teman muslim asal Indonesia di sini, saya sempat menanyakan pengalaman mereka puasa di tahun sebelumnya. Kata salah seorang teman, saat puasa tahun lalu memasuki puncak musim panas, subuh datang sekitar jam 1 pagi dan magrib sekitar jam 9 atau 10 malam. Whattt? Saat pertama mendengar saya langsung bergidik ngeri, ngebayangin kayanya ga sanggup kalau harus puasa selama itu. Dan akhirnya tak terasa Ramadhan pun tiba, saya berkesempatan merasakan sendiri puasa di Eropa untuk pertama kalinya.

                                            Bunga-bunga yang indah di musim semi


Friday, April 20, 2018

Welcome Back, and Welcome to Denmark!!



Setelah bertahun-tahun blog ini terbengkalai, well sepertinya terbengkalai adalah kata yang terlalu manis dan mungkin 'mati suri' adalah deskripsi yang lebih tepat, akhirnya dini hari waktu di denmark saat ini saya mulai bersih-bersih blog. Sebenarnya berawal dari susah tidur, berhubung tadi sore sempat tidur beberapa jam, akhirnya ini jadi jalan bagi saya untuk melek dan mulai buka blog lagi. Pengennya sih ntar bisa konsisten nulis, tapi kita liat aja seberapa rajin saya nantinya hehe.

Oke sepertinya ada banyak hal yang pengen saya ceritakan, cuman kadang keinginan untuk menulis suka terkalahkan oleh hal-hal tidak penting lain yang lebih menyita waktu. Di awal-awal saking pengen menggiatkan keinginan nulis lagi saya sempat berencana bikin blog berbayar aja, siapa tau kalo harus ngeluarin uang buat nge-blog saya jadi lebih rajin nulis karena ga mau rugi haha. Tapi kalau dipikir-pikir lagi saya belum siap berkomitmen nulis sampai harus berbayar segala. Akhirnya saya mulai nge-set target yang lebih realistis aja, saya ga mau ngoyo harus nulis karena terpaksa. Pengennya sih bisa konsisten, ga apa-apa ga harus sering, tapi seenggaknya ini blog ga nganggur-nganggur amat gitu. We'll wait and see ya..