Friday, April 20, 2018

Welcome Back, and Welcome to Denmark!!



Setelah bertahun-tahun blog ini terbengkalai, well sepertinya terbengkalai adalah kata yang terlalu manis dan mungkin 'mati suri' adalah deskripsi yang lebih tepat, akhirnya dini hari waktu di denmark saat ini saya mulai bersih-bersih blog. Sebenarnya berawal dari susah tidur, berhubung tadi sore sempat tidur beberapa jam, akhirnya ini jadi jalan bagi saya untuk melek dan mulai buka blog lagi. Pengennya sih ntar bisa konsisten nulis, tapi kita liat aja seberapa rajin saya nantinya hehe.

Oke sepertinya ada banyak hal yang pengen saya ceritakan, cuman kadang keinginan untuk menulis suka terkalahkan oleh hal-hal tidak penting lain yang lebih menyita waktu. Di awal-awal saking pengen menggiatkan keinginan nulis lagi saya sempat berencana bikin blog berbayar aja, siapa tau kalo harus ngeluarin uang buat nge-blog saya jadi lebih rajin nulis karena ga mau rugi haha. Tapi kalau dipikir-pikir lagi saya belum siap berkomitmen nulis sampai harus berbayar segala. Akhirnya saya mulai nge-set target yang lebih realistis aja, saya ga mau ngoyo harus nulis karena terpaksa. Pengennya sih bisa konsisten, ga apa-apa ga harus sering, tapi seenggaknya ini blog ga nganggur-nganggur amat gitu. We'll wait and see ya..

 Kalau dilihat, postingan terakhir itu tahun 2012, WOW!! Sudah 6 tahun berlalu. Mungkin kalau mau dibikin pengingat bagi saya pribadi, apa-apa aja kejadian penting beberapa tahun belakangan kira-kira begini summary nya:
  1. Tahun 2012 : akhir tahun itu kontrak saya sebagai TPL (tenaga penyuluh lapangan) di Kementerian Perindustrian berakhir, and we parted ways with good memories still stay in my mind. Saya bersyukur banget bisa dapat kesempatan kuliah D3 di AKA Bogor dengan beasiswa dari kementerian, dan kerja 2 tahun bersama mereka. I think it was a big turning point in my life.
  2. Tahun 2013 : saya masih menjalani perkuliahan S1 di Universitas Lambung Mangkurat. Berhubung kontrak kerja saya telah berakhir, saya fokus menyelesaikan kuliah & permanently tinggal menetap di Banjarbaru supaya dekat dengan kampus.
  3. Tahun 2014 : tahun dimana terjadi beberapa peristiwa besar bagi saya dan keluarga. Di bulan Februari, Allah SWT memanggil abah saya berpulang. Setelah sempat sakit dan sembuh setahun sebelumnya, abah akhirnya meninggalkan kami. Beberapa waktu sebelum beliau berpulang, saya ingat di suatu malam beliau berpesan pada saya untuk menjaga adik dan mama bila beliau telah tiada. Hhhhm, semoga amanah beliau bisa saya jalankan dengan baik. Abah meninggalkan kami sebelum saya di wisuda di tahun itu. September 2014 akhirnya saya menyelesaikan S1, dan pada November 2014 saya merantau kembali ke Jawa. Niat saya waktu itu pengen nyari kerja sambil mencari peluang untuk dapat beasiswa lanjut S2 ke luar negeri. Akhirnya saya balik lagi ke Bogor dan mulai apply kerja dari sana. Saya beruntung ga  sempat nganggur lama, karena di awal Desember 2014 saya harus pindah ke Serang (Banten) untuk bekerja di salah satu perusahaan produsen kawat galvanis sebagai Quality Control. Itu jadi pengalaman pertama saya bekerja di industri.
  4. Tahun 2015 : saya memutuskan untuk mencari pengalaman kerja yang lain. Sempat terbersit kayanya saya pengen deh bisa kerja yang ada sangkut pautnya sama penelitian gitu. Saya mulai ngelamar kerja untuk posisi research & development staff. Sempat beberapa kali interview saya akhirnya diterima  di perusahaan produsen baking ingredients sebagai RnD staff. Lucu juga, karena sebenarnya saya ga punya skill di bidang food production. Sampai sekarangpun masak-memasak bukanlah bidang keahlian saya hehe. Perusahaan saya saat itu based nya di tangerang, sehingga saya pindah dan menetap di sana. Saya ketemu teman dan lingkungan kerja baru yang sampai sekarang jadi salah satu pengalaman paling berkesan sepanjang daftar riwayat pekerjaan saya. Sampai titik ini, keinginanan untuk kuliah S2 ke luar negeri belum diiringi dengan effort untuk mewujudkannya. Saya masih bermalas-malasan untuk mulai belajar bahasa inggris dan bikin aplikasi beasiswa.
  5. Tahun 2016 : waktu itu sebelum pertengahan tahun, salah satu BUMN di Indonesia membuka seleksi penerimaan kerja besar-besaran. Saya coba iseng-iseng daftar dan ternyata dipanggil ke tahap berikutnya. Setelah melewati inteview tahap pertama & tes kesehatan, saya dinyatakan gagal :( Padahal waktu itu udah ngarep banget bisa lulus sampai akhir & malah udah ngebayangin kerja di sana haha. Tapi ternyata ada hikmah di balik kegagalan jadi pegawai BUMN. Hal itu jadi semacam alarm bagi saya untuk segera putar haluan; keinginan kuliah S2 di luar negeri harus coba direalisasikan. Tiba-tiba aja pasca gagalnya saya diterima kerja, saya jadi serius belajar bahasa inggris dan latihan soal-soal TOEFL. Saya ingat waktu itu belajar TOEFL hampir tiap malam, beberapa jam setiap hari, bahkan sampai sempat mimisan segala. Di tambah waktu itu sedang masuk bulan Ramadhan membuat cobaan untuk terus belajar jadi lebih berat, karena saya juga masih bekerja sampai sore. Tapi saya berusaha konsisten, dan setelah sekitar 1.5-2 bulan cukup intens belajar TOEFL akhirnya saya memberanikan diri untuk daftar tes TOEFL ITP di IES Jakarta. Saya bayar 480 ribu, dan waktu itu test nya pas saat sedang puasa. Setelah selesai tes, saya merasa kleyengan banget, ditambah rasa penyesalan karena ngerasa ga bisa menjawab soal dengan maksimal. Yang paling bikin trauma waktu itu pas bagian reading haha, pokoknya berasa hopeless banget. Hasilnya bisa diambil beberapa minggu kemudian. Waktu itu ga expect terlalu banyak sih, dapat skor 550 juga kayanya udah bagus. Di luar dugaan saya dapat skor 573, waktu itu saya sampai cek berkali-kali karena masih ga percaya. Sertifikat dan skor TOEFL inilah yang akhirnya menjadi salah satu jalan untuk membawa saya pada bagian lain dari cerita kehidupan ini. Di sisa tahun 2016, setelah dapat skor TOEFL saya berencana untuk mulai mengirimkan aplikasi-aplikasi guna melamar beasiswa S2.
  6. Tahun 2017 : Di awal Januari saya untuk kesekian kali sakit typhus lagi dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit. Jauh dari keluarga, ternyata pengalaman pertama opname di RS jadi berkesan dan ga bikin trauma. RS dan pelayanannya menurut saya nyaman & memadai. Ditambah dengan teman-teman yang baik hati, sudi menjenguk & membantu proses teknis selama saya dirawat, akhirnya saya betah dirawat di RS Tiara Tangerang hehe. Setelah sekitar 5 hari opname saya diizinkan pulang. Saya keluar dari RS dengan PR besar di dalam benak, yakni harus menyelesaikan aplikasi untuk daftar program master di University of Copenhagen (Denmark), yang saat itu deadline nya sekitar seminggu setelah saya keluar dari RS. Ini kesalahan saya juga karena suka menunda-nunda kerjaan (kebiasaan ini masih sulit dihilangkan), akhirnya saya harus menyelesaikan aplikasi menjelang batas akhir pendaftaran. Beruntungnya semua berkas dikirim online, dan mereka tidak mensyaratkan banyak dokumen. Waktu itu saya berencana daftar program nya saja, dan meniatkan untuk daftar beasiswa LPDP dari pemerintah Indonesia kalau sudah keterima kampus nya. Tak disangka-sangka, saat mereka mengirimkan email pengumuman bulan Maret 2017, mereka sebutkan kalau selain diterima di program master degree in chemistry, mereka juga menawarkan saya full scholarship sampai selesai study. Akhirnya saya ambil kesempatan itu, saya terima tawaran mereka & saya mengurungkan diri untuk daftar LPDP. Waktu itu saya juga udah ga mau repot berkutat dengan seleksi LPDP dan lebih memilih fokus untuk merampungkan persyaratan administrasi yang masih harus dipenuhi agar tawaran beasiswa dari kampus sifatnya menjadi unconditional. Akhirnya dimulailah perjuangan bikin paspor, visa, dan mengirimkan berkas-berkas ke denmark. Beberapa bulan kemudian, semua berkas sudah lengkap dan sekitar bulan Mei (seingat saya, atau sekitar akhir April) akhirnya saya mendapat kabar kalau status nya sudah menjadi 'Unconditional Acceptance'. Saya lega luar biasa. Dan finally, setelah berjuang melewati urusan adimistrasi & tetek bengek persiapan keberangkatan lainnya, saya menginjakkan kaki di Copenhagen pada tanggal 22 Agustus 2017. Saya berangkat bareng 2 orang teman lainnya dari Indonesia dan saat sampai di bandara kita sudah dijemput teman-teman dari PPI (perhimpunan pelajar Indonesia) di Denmark. Mereka sangat helpful sekali, banyak membantu kita dari masalah-masalah teknis sampai non-teknis. Setelah sampai denmark, a new chapter in my life has officially begun ^^ (termasuk bagian di mana saya harus beradaptasi dengan suhu dingin, harus belajar berkomunikasi dengan bahasa baru, terbengong-bengong saat kuliah dan ga ada materi yang  nyantol saking susah nya haha, dan beragam pengalaman lainnya).

I think that's it. That's basically pretty much everything happened in recent years of my life. Not just good stories with laugh and joy, but there were  lots of moments when I felt down and had bad times too. But, regardless, I am blessed in many ways and I've already got so much to thank God for, alhamdulillah..
It's nice to write again, welcome home Norka! ^^

No comments:

Post a Comment